Film “Ketika Mas Gagah Pergi”
ini menceritakan tentang Gita (Aquino Umar) yang bangga pada kakaknya
yang bernama Gagah (Hamas Syahid Izzudin). Gadis tomboi yang selalu
ceria itu bangga memiliki kakak seperti Gagah yang baik, cerdas,
tampan dan gaul. Selain itu, Gagah membantu Ibunya menjadi tulang
punggung keluarga sejak ayahnya meninggal.
Gita kaget saat tahu bahwa Mas
Gagah akan pergi ke Ternate, untuk menyelesaikan penelitian skripsi
dan pekerjaannya selama 2 bulan.
Di Ternate, Gagah mengalami
perjalanan spiritual yang membuatnya lebih dekat dengan Islam. Banyak
perubahan pada diri Gagah sejak kepergiannya yang dirasakan oleh
Gita. Gagah yang dulu berbeda sekali dengan sekarang yang lebih
lembut dan alim. Kerap kali Gagah menasehati Gita agar lebih dekat
dengan Islam. Namun, sikap Gagah malah yang membuat Gita merasa tidak
senang dan berpikir bahwa Gagah menjadi norak serta terlalu fanatik.
Sampai Gita membenci Kyai Gufron yang merubah Gagah menjadi sosok
yang religius.
Gagah bertemu dengan 3 preman
(Bang Epi Kusnandar, dkk). Bersama 3 preman, Gagah dan
teman-temannya membangun “Rumah Cinta” rumah baca untuk anak-anak
diperkampungan tersebut.
Sejak Gagah berubah, Gita tak mau
lagi diantar maupun djemput oleh Gagah ke sekolah.
Didalam Metromini, Kopaja maupun
bus Transjakarta Gita selalu bertemu dengan Mas berbaju kotak-kotak
dia adalah Yudi (Masaji Yudi). Lelaki yang suka berdakwah dikendaraan
umum. Selain Gagah, banyak disekeliling Gita yang juga berubah
seperti mama dan temannya yang bernama Tika.
Pesan moral pada film ini yaitu
membatu orangtua, tidak boleh mengganggu privasi orang lain (walaupun
saudara kandung sendiri), mengetuk pintu serta mengucapkan salam,
berbagi kepada orang yang membutuhkan, dakwah dimanapun kita berada
walau hanya satu ayat, Walimatul Ursy dan perintah berhijab.
Film ini awalnya kita dibuat
terpesona oleh keindahan Pulau Ternate. Lalu dilanjutkan dengan
cerita Gagah saat kecil hingga dewasa. Dunia modeling yang
menampilkan banyak artis ternama yang ikut andil dalam film ini.
Perkampungan dipinggir pantai kota Jakarta yang membuat kita semakin
bersyukur atas segala nikmat yang Allah karuniakan hingga detik ini.
Terminal bus, serta kendaraan umum pun menjadi setting film KMGP
ini. Dan Walimatul Ursy yang memisahkan tamu perempuan dan laki-laki.
Sesudah menonton film ini, kata
unik yang tersimpan di memori penonton. Yaitu “Dek Manis”
panggilan Mas Gagah kepada adiknya Gita setelah dari Ternate.
Dimana ada kelebihan disitu juga
pasti ada kekurangan. Begitu juga film ini, kekurangan pada film ini
yaitu tidak menampilkan aktivitas Mas Gagah saat di Ternate bersama
Kyai Gufron, ketika Mas Gagah tenggelam siapa yang menolong? Itu yang
masih tanda tanya diotak saya. Dan film ini ada part 2 nya,
jadi penasaran sama cuplikan diakhir film KMGP 1 ini.
Walau ending pada novelnya
sedih, saya tetap penasaran sama kelanjutan filmnya. Menunggu acting
Izzah yang diperankan sebagai Nadia yang diceritakan berhijab ketika
di Amerika.
Apa
sih bedanya novel sama film nya?
Kamu
belum baca novelnya?
Sok
atuh dibaca di web nya Bunda Helvi ->
http://sastrahelvy.com/2014/09/05/ketika-mas-gagah-pergi/
Buat
kamu yang suka berimajinasi pastinya suka baca novel.
Buat
kamu yang penasaran sama acting nya Kang Hamas difilm ini,
hayu buruan nonton di bioskop 21 terdekat.. Ajak teman-teman
sekolahmu, teman sekampus, teman sekantor dan keluarga mu. Ayo dukung
kang Hamas dalam dakwah pada film yang kece ini ^^ #eh Bunda Helvy
maksudnya :p
Akhirnya saya terkena virus
“menulis” dari tetangga terkece yaitu Winda Aryanita dan Senior
dulu di SMA yaitu kak Qitbiya Ilhami. Hatur nuhun Winda dan kak Qitbi
Jreng jreng..
Ini dia isi goody bag untuk penonton pre-sale :)
Ini dia isi goody bag untuk penonton pre-sale :)
Dapet 1 pin, 1 cream body butter dan poster KMGP (maaf engga sempet di foto)
Ini 2 tiket pre-sale tanggal 21 Januari 2016 di 21 Gading dan 1 tiket pada tanggal 04 Februari 2016 di GrandMall Bekasi ^_^
Dan ini dia Lulu Syafwita pemilik blog ini :)
web FLP : www.flp.or.id
web KMGP : www.kmgpthemovie.com
web KMGP : www.kmgpthemovie.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar